Rabu, 22 Februari 2017

TOWR FLP, OKE!



Kartu Identitasku


17 hingga 19 Februari 2017, FLP (Forum Lingkar Pena) Sulawesi Selatan mengadakan TOWR (Training of Writing and Recruitment) di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Enrekang. Workshop kepenulisan, membahas tentang Teknik Menulis Cerpen, Puisi dan Esai plus Trik Menembus Media. Workshop diikuti oleh utusan dari mahasiswa, instansi pemerintah, dan masyarakat umum, sebanyak 23 orang.
Jangan membayangkan workshop ini seperti seminar yang hanya mengedepankan seremonial belaka. Ini event yang lain dari biasanya. Praktek menempati porsi yang paling besar dari seluruh sesi workshop.
Aku, mewakili Dispustaka bersama lima orang teman turut mengikuti kegiatan keren ini. Bagiku, kerennya tu ada di sesi bedah tulisan. Karena setiap orang dituntut untuk segera menuangkan idenya setelah mendengar penjelasan dari trainer. Kendatipun sedikit terpaksa, toh lahir juga karya sederhana, yang butuh untuk dibedah. Beberapa orang peserta termasuk aku, melahirkan karya perdana di kegiatan ini. Surprise? Off Course !.
Ontologi puisi menjadi project perdana TOWR ini. Deadline cuma sebulan. Buat pemula, harap-harap cemas (H2C), tapi untuk yang senior, biasa-biasa saja.

Jumat, 03 Februari 2017

Bos baru…………Semangat baru !!!

Hari ini, tepatnya tanggal 2 Januari 2017, mengawali tahun baru miladiyah, kantor kami telah berubah dari status “Kantor” menjadi “Dinas”. Berarti lebih gemuk dari yang sebelumnya, baik dari sisi personil maupun tupoksi, bahkan anggaran (semoga). Di hari ini pula kami kedatangan teman-teman baru, mulai dari Kepala Dinas, Kepala Bidang pun Kepala seksi/subag.

Tentu saja suasana kerja pun juga berubah menjadi nuansa yang lebih berwarna, lebih cerah dan lebih semangat. Ini terlihat dari diberlakukannya lagi apel pagi dan siang, yang menandai bahwa para pegawai Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispustaka) telah siap bekerja.
Untuk ajang silaturrahmi dan saling kenal mengenal, maka Kadis baru menggelar rapat intern yang diisi dengan harapan, nasehat dan guyonan-guyonan segar, membuat hubungan diantara kami lebih cair.

Satu hal yang membuatku lebih bahagia adalah, kumandang suara azan asar oleh salah seorang Kabid baru, dari mushalla dekat ruang kerjaku--- yang selama ini jarang sekali terdengar,---mengajak para pegawai untuk menghentikan pekerjaannya dan menghadap kepada sang Pencipta Alam.
Bagiku, hari ini dipenuhi dengan rona bahagia, semangat baru diiringi doa dan harapan, semoga kami bisa bersinergi bersama teman-teman baru untuk mengembangkan Dispustaka, memberi yang terbaik untuk ummat. Amin.






Semangat baru ini, tentu saja berpengaruh pada keluarga kami. Kebetulan aku dan suami sama-sama bekerja sebagai PNS. Suasana kerja yang kondusif bagi pelaksanaan tugas-tugas di kantor, tentu saja kan memberikan ketenangan, hingga akan menjauhkan permasalahan yang ujung-ujungnya akan terbawa ke rumah. Sebaliknya jika suasana kerja tak kondusif, kepala yang mumet oleh persoalan di kantor, suasana hati yang dongkol, boleh jadi akan tertumpah ke anak, yang tidak tau apa-apa. Kasihan kan…………

Rabu, 01 Februari 2017

Berbuat baik itu, bikin kamu sehat !!!

Berbuat Baik...Bikin kamu Sehat


Yap…..siapa sih yang tidak suka dengan kebaikan.
Setiap manusia dilahirkan dalam keadan suci, memiliki fitrah untuk senantiasa berbuat baik. Hanya saja beberapa faktor membuat seseorang berbalik meningkari fitrahnya. Entah itu karena factor internal maupun eksternal.
Sebagai muslim, kita sudah sering mendengar hadist Rasulullah yang berbunyi :

“Sebaik-baik muslim adalah seseorang yang terjaga dari gangguan lisan dan tangannya”
Hadist ini mengisyaratkan agar seorang muslim tampil menjadi pribadi yang menyenangkan, tidak suka membuat onar, tidak suka nyinyir, dan perbuatan jahat lainnya. Hingga jika dia meyakini dan mengamalkan hadist ini dalam seluruh dimensi hidupnya, maka tentu saja dia akan tampil sebagai muslim yang berkepribadian unik dan beda dengan orang kebanyakan.
Hidupnya akan dipenuhi dengan amal kebajikan, hingga orang lain yang menerima kebaikannya akan senantiasa mendoakannya. Karena dia melakukan perbuatan sesuai dengan fitrahnya, maka tentu saja yang lahir adalah ketenangan batin, ketentraman hati. Jika hati telah tentram, maka hormon dalam tubuh manusia akan stabil, hingga jiwanya sehat, yang akan berdampak positif bagi kesehatan raganya.

So….tunggu apa lagi……..berfastabiqul khairat lah…………….